Nama:Dewi puspitasari alvina putri afandi
No. Absen:10
Kelas:7D
Ikrimah bin Abu Jahal: Musuh Rasulullah yang Akhirnya Mati Syahid
BincangSyariah.Com – Dakwah Nabi Muhammad saw mendapat banyak tantangan dari para petinggi Quraisy selama di Mekah. Bahkan ketika di Madinah, orang-orang Quraisy ini terus merongrong umat Nabi Muhammad saw sehingga meletuslah berbagai peperangan termasuk di antaranya Perang Badr, Uhud, dan perang Khandaq. Satu di antara orang yang terus memusuhi Rasulullah dan para sahabatnya adalah Ikrimah bin Abu Jahal. Ia menjadi sosok penting yang menggerakkan perang-perang tadi. (Kisah Abu Jahal yang Mau Menuruti Perintah Rasulullah)
Bahkan ketika penduduk kota Mekah memutuskan untuk tidak melakukan perlawanan terhadap umat Islam ketika terjadi pembebasan kota Mekah (Fath Makkah) pada tahun 8 H, Ikrimah bin Abu Jahal ngotot untuk melakukan perlawanan meski sia-sia. Tidak lama kemudian, Ikrimah melarikan diri ke Yaman. Begitu dalam keterangan yang ditulis Ibnu Sa’ad dalam kitabnya Thabaqat al-Kubra.
Dalam hitungan Ahmad Rofi’ Usman melalui bukunya Ensiklopedia Tokoh Muslim, Ikrimah bin Abu Jahal lahir 40 tahun sebelum Hijrah atau sama dengan 579 M, lebih muda 8 tahun dari Nabi Muhammad saw yang lahir pada 571 M. Lahir dari seorang ayah bernama ‘Amr bin Hisyam atau dikenal dengan nama Abu al-Hakam dan seorang ibu bernama Ummu Mujalid binti Yarbu’. Ayahnya, Abu al-Hakam, dikenal dalam catatan sirah Nabawi dan sejarah Islam dengan nama Abu Jahal.
Ketika Rasulullah saw baru memulai dakwah di Mekah, Ikrimah telah menjadi pemuda yang disegani dan memiliki status sosial yang tinggi. Ikrimah menjadi satu di antara orang yang sangat keras dalam menentang dakwah Nabi Muhammad saw.
Kembali pada kisah ketika Ikrimah mencoba melarikan diri ke Yaman. Menurut keterangan Muhammad bin Umar dari Abu Bakar bin Abdillah dari Musa bin Uqbah dari Abu Habibah dari Abdullah bin Zubair, Ia berkata, “Ketika Ikrimah kabur, Istri Ikrimah yang telah masuk Islam bernama Ummu Hakim binti al-Harits datang menemui Nabi saw seraya berkata, “Suamiku telah melarikan diri, karena takut dibunuh, mohon jaminlah keselamatannya,” pinta Ummu Habibah yang tidak lain adalah sepupu dari Ikrimah dan juga punya hubungan kerabat dengan Rasulullah.
Rasulullah saw menjawab, “Aku telah menjamin keselamatannya, siapa pun yang menemuinya jangan sakiti ia.”
Tidak menunggu lama, Ummu Habibah langsung berangkat menyusul suaminya hingga bertemu di pelabuhan Tihamah, yang saat ini termasuk wilayah Jeddah. Pada saat itu Ikrimah telah naik kapal laut. Beruntung Ummu Habibah berhasil menyusul sebelum kapal berlayar.
“Hai suamiku, sebelum aku kesini, baru saja aku datang dari Rasulullah untuk memintakan jaminan keselamatanmu, janganlah kamu menyiksa diri,” terang Ummu Habibah.
Ikrimah bertanya, “Engkau sendiri yang melakukan itu semua?”
“Ya. Aku langsung berkata di hadapannya. Maka kamu telah aman,” jawab Ummu Habibah. Lalu pulanglah sepasang suami istri itu.
Tatkala keduanya telah dekat Mekah, Rasulullah saw bersabda, “Akan datang kepada kalian Ikrimah bin Abu Jahal sebagai seorang mukmin dan seorang yang berhijrah (Mu’minan Muhajiran), janganlah kalian menghina bapaknya karena menghina orang yang telah mati hanya melukai hati orang yang hidup, tetapi tidak sampai kepada si mayat.”
Sesampainya Ikrimah dan Ummu Habibah di Mekah, mereka langsung menemui Rasulullah saw. Sebelum sampai beranda pintu, Rasulullah saw telah berdiri untuk menyambut Ikrimah dengan wajah berseri-seri. ketika bertemu Rasulullah, Ikrimah langsung bersyahadat dan berkata, “Engkau adalah seorang yang paling mulia, paling jujur, dan paling lembut. Mohonkan ampun aku wahai Rasul, bagi setiap apa yang aku perbuat untuk memusuhi Islam dan ketika aku dalam keadaan musyrik.”
Rasulullah saw bersabda, “Ya Allah ampunilah Ikrimah dari setiap peperangan yang ia lakukan demi memusuhi-Mu, dari setiap kata yang ia katakan untuk memusuhi-Mu, dan dari setiap tunggangan kuda yang ditujukan untuk melawan orang-orang yang ada di jalan-Mu.”
Ikrimah kemudian meminta nasihat kepada Rasulullah saw, “Nasihatlah aku.”
Rasul pun bersabda, “Syahadat dan berjihadlah di jalan Allah.”
Untuk melaksanakan wasiat Rasulullah saw di atas, Ikrimah bin Abu Jahal tidak pernah absen untuk ikut berperang demi menegakkan panji-panji Islam. Dalam catatan Abu Ishaq al-Sabi’I sebagaimana dikutip Syamsuddin al-Dzahabi dalam Siyar A’lam al-Nubala, pada perang Yarmuk Ikrimah menjadi martir sebagai prajurit pemberani yang mendobrak pertahanan lawan sehingga pasukan Islam berhasil mengalahkan Romawi Timur. Perang Yarmuk ini terjadi pada tahun 13 H sehingga total Ikrimah menjadi seorang muslim adalah lima tahun. Meskipun memeluk Islam hanya sebentar, tetapi ia mati sebagai syahid. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar